Hacktivism: Ketika Hacker Terjun ke Politik, Sudah Pernah Dengar?

- 14 September 2022, 14:00 WIB
Ketika hacker terjun ke dunia politik. Aksi Bjorka dapat dikategorikan sebagai hacktivism, apa itu?
Ketika hacker terjun ke dunia politik. Aksi Bjorka dapat dikategorikan sebagai hacktivism, apa itu? /Pixabay/JavadR/

ZONAKALTIM – Obrolan mengenai hacker masih terus bergulir di jagat maya. Saat artikel ini ditulis, nama hacker Bjorka masih menduduki puncak trending di Twitter.

Bertahan di posisi pertama untuk trending topic Politik dan sudah mengumpulkan lebih dari 95 ribu cuitan. Berbagai istilah pun bermunculan, salah satunya Hacktivism.

Istilah ini jadi obrolan di dunia maya karena aksi Bjorka yang masih terus berlanjut.

Aksinya yang cenderung membongkar data-data penting pemerintah, dapat dikategorikan sebagai bentuk hacktivism, yaitu kondisi di mana seorang hacker terjun ke dalam dunia politik. Menjadi aktivis dengan kemampuannya yang dapat meretas sistem keamanan.

Baca Juga: 5 Drakor Bertema Hacker, Ada Circle Hingga Cafe Minamdang

Hacktivist atau Hacktivism berasal dari dua kata, yaitu kata hack (retas) dan aktivis, sehingga hacktivism dapat diartikan aksi individu atau kelompok yang melakukan peretasan dengan tujuan yang bersifat politis.

Jika kita lihat lebih jauh, istilah ini sebenarnya telah ada sejak lama. Kemunculannya berawal dari komunitas peretas (hacker community), yang di dalamnya ada sekelompok individu dengan kemampuan hacking.

Mereka melakukan eksperimen pada perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software) komputer di tahun 1970-an.

Kemudian pada tahun 1980-an, istilah komunitas hacktivism mulai dikenal sebagai kumpulan yang melakukan pembobolan, merusak jaringan sistem komputer dengan teknik tertentu secara daring.

Saat itu kegiatan meretas hanya bertujuan untuk keuntungan ekonomi dengan mengandalkan keunggulan teknologi.

Lalu pada 1990-an, komunitas peretas mulai melakukan aktivitas sebagai hacker dengan tujuan dasar politik.

Tujuan utama mereka adalah memberikan pandangan politik, kesukuan atau etnis, kepercayaan atau agama, rasa bangga terhadap negara, dan ideologi tertentu.

Baca Juga: Daftar Harga iPhone 14 Series, Ada 2 Seri iPhone Terbaru Paling Dicari

Contohnya anarkisme, patriotisme, nasionalisme, hingga terorisme.

Layakanya aktivitas buzzer politik, motivasi dari hacktivist dilakukan berdasarkan topik atau isu tertentu yang sedang dipertentangkan di tengah masyarakat dalam lingkup nasional atau global.

Modal utama hacktivist dalam menjalankan aksinya hanya komputer dan internet.

Teknik yang digunakan hacktivist dalam melakukan aksinya yaitu, menggunakan perangkat lunak dengan untuk melakukan peretasan yang dibuat secara mandiri atau oleh pihak ketiga.

Ada banyak perangkat khusus yang digunakan. Fungsinya pun beragam, seperti mlekukan pengintaian, mengumpulkan informasi target, pemindaian untuk pengumpulan informasi kerentanan target, dan penyerangan.

Banyak orang beranggapan bahwa hacktivism sesuatu yang berbahaya, karena menjadi ancaman negara, terutama terdapat rahasia negara yang tidak bisa sembarangan disebarluaskan.

Baca Juga: Akun Twitter Bjorka Dibatasi, Netizen Sebut Ada yang Panik

Namun sebenarnya kegiatan tersebut menjadi salah satu cara untuk melindungi negara dari perang siber dengan negara luar.

Setelah melihat serangkaian aksi yang dilakukan oleh hacktivism, mungkin Anda sudah bisa menyimpulkan, aksi yang dilakukan oleh Bjorka saat ini termasuk dalam ketgori ini atau tidak.***

Editor: Bahrul Ilmi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini