Gigi Tak Rapi Pengaruhi Kesehatan, Begini Kata Dokter Gigi

21 September 2022, 10:00 WIB
Pentingnya menjaga kesehatan gigi. Seorang dokter gigi berikan penjelasan menarik. /Geralt / 25024 images

ZONAKALTIM – Masih banyak orang yang tidak menyadari pentingnya menjaga kesehatan gigi. Sebagian orang berpendapat bahwa merawat gigi cukup dengan menggosok gigi secara teratur.

Namun itu saja ternyat tidak cukup. Masih banyak hal lain yang perlu diperhatikan.

Susunan gigi yang tidak rapi disebut juga dapat pengaruhi kesehatan tubuh.

Terutama pada bagian mulut dan gigi itu sendiri. Menurut drg. Stephanie Adelia Susanto, MM., Sp.Ort, gigi yang rapi tidak hanya untuk kebutuhan estetika, tapi juga sebagai bentuk menjaga kesehatan diri.

Baca Juga: Cara Membuat Nasi Goreng Enak Dengan Resep Ala Restoran Dijamin Ketagihan

“Kita tidak bisa menyangkal bahwa gigi yang rapi itu memberikan estetik yang lebih baik. Namun, banyak orang yang belum tahu bahwa gigi yang rapi bukan tentang estetik saja, tapi juga tentang kesehatan,” kata dokter lulusan spesialis gigi ortodontis Universitas Gadjah Mada (UGM) itu,

Dokter Adel pun menjelaskan sebab gigi yang tak rapi dapat pengaruhi kesehatan. Itu karena sela-sela yang muncul dapat menjadi tempat berkumpulnya plak dan sisa makanan.

Adanya rongga-rongga kecil tersebut akan mempersulit pembersihan gigi.

Terutama dari plak dan sisa makanan yang terkumpul. Sikat gigi tidak mampu menjangkau sela-sela terkecil akibat gigi yang tidak rapi.

Semakin lama plak dan kotoran yang tidak dibersihkan akan memberikan efek makin parah. Gigi dapat berlubang akibat hal tersebut.

Baca Juga: Bacuya: Maskot Piala Dunia U-20 2023, Terinspirasi Hewan Asli Indonesia

“Jadi masuk akal ketika kita memiliki gigi yang berjejal itu akan lebih mudah lubang. Gigi yang tidak rapi itu sangat meningkatkan risiko terjadinya lubang gigi dan terbentuknya karang gigi, jadi jauh lebih tidak sehat,” ungkapnya.

Dokter Adel kemudian memberikan contoh kasus yang semakin menjelaskan masalah ini.

Seseorang yang memiliki gigi taring, tumbuh dalam posisi yang salah, itu akan menyebabkan gigi taring lain bekerja dengan beban yang lebih berat.

Gigi taring yang mendapat beban berlebih itu akan mendapat tekanan lebih pula saat mengunyah. Sehingga berisiko mengalami gigi retak atau patah.

"Gigi yang rapi, selain estetik dan meminimalkan lubang, juga untuk menyeimbangkan gigitan. Dengan gigitan yang seimbang, kita inginnya gigi awet sampai tua,” kata Dokter Adel.

Dokter Adel juga menjelaskan, bahwa gigi yang tanggal saat tua bukanlah bagian dari proses penuaan yang pasti terjadi.

Gigi di masa tua memiliki peluang tetap kokoh yang besar, saat gigi tersebut terawat dengan baik.

Baca Juga: Cara Daftar Menjadi Penerima Bantuan Sosial Dari Kemensos Via Online dan Offline

Dokter Adel juga memberikan saran agar tetap menjaga kesehatan gigi dan mau merapikannya. Dia juga menyampaikan, bahwa teknologi sekarang dapat membuat proses merapikan gigi jadi lebih mudah.

Harapannya, keluhan gigi rusak dan ompong tidak lagi terjadi di tengah masyarakat ketika menginjak usia lanjut.

 "Saya selalu bilang ke pasien saya bahwa generasi kita ini beruntung, bahwa kita memiliki beberapa teknologi untuk merapikan gigi. Beda dengan zaman orangtua saya, mungkin waktu itu sudah ada tapi tidak banyak,” terangnya.***

Editor: Bahrul Ilmi

Tags

Terkini

Terpopuler