Ramai somasi yang di layangkan esteh indonesia soal rasa yang terlalu manis,inilah batas aman gula bagi tubuh

- 25 September 2022, 20:22 WIB
Ilustrasi es teh. Es Teh Indonesia Melakukan Somasi kepada Konsumennya, Netizen Geram
Ilustrasi es teh. Es Teh Indonesia Melakukan Somasi kepada Konsumennya, Netizen Geram /Pixabay/Jasonbon/

 

ZONAKALTIM.COM- Ramai di twitter soal somasi pemilik perusahaan esteh indonesia terhadap seorang netizen bernama gandhi akibat mengatakan kalau rasa nya terlalu manis,namun disini kita tidak bicara tentang itu,namun berapakah sebenarnya titik aman bagi tubuh untuk mengkonsumsi gula

mengutip pernyataan AHA (American Heart association) bahwa tubuh merespon gula setiap hari tentu ada batas amannya karena serampangan mengkonsumsi gula tentunya berimbas nya pada kesehatan tubuh,berbagai penyakit yang timbul akibat yang mengkonsumsi gula secara berlebihan,salah satunya yaitu Diabetes

Baca Juga: Negara curacao,negara yang hanya sebesar kota palembang di indonesia

Penyakit yang berhubungan langsung dengan gangguan metabolisme tubuh terutama pankreas yang terganggu akibat gula yang berlebihan yang jika tidak diwaspadai akan berakibat fatal,akan terjadi komplikasi,seperti gangguan penglihatan,jantung ataupun ginjal,bahkan di tingkat kronis bisa mengakibatkan amputasi

Baca Juga: Trending Ibu Artis NN Penipu: Korban Rugi Miliaran Hingga Catut Brand Besar

Lantas berapakah batas aman untuk mengkonsumsi gula ? ,menurut American Heart Association (AHA) menyarankan bagi wanita dewasa cukup 100 kalori perhari atau kalau diperkirakan sekitar enam sendok teh atau 24 gram sehari

Sementara untuk laki laki dewasa batas aman konsumsi gula menurut AHA adalah 150 kalori perhari atau 9 sendok teh perhari sekitar berat 36 gram,adapun untuk anak batas toleransi kadar gula hanya 100 kalori perhari atau 6 sendok teh atau berat 24 gram

Itulah batas aman menurut para ahli bagi tubuh dalam mengkonsumsi gula harian,tentunya mencegah penyakit lebih baik daripada mengobati,tentunya batasan ini telah melalui penelitian dan riset para ahli di bidang nya

Editor: Ahmad Muzani

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkini