Network
ZONA KALTIM - Penelitian menunjukkan bahwa kebanyakan orang percaya bahwa pola asuh yang ketat (strict parenting) menghasilkan anak-anak yang berperilaku lebih baik.
Namun, studi disiplin yang konsisten menunjukkan bahwa pengasuhan yang ketat sebenarnya menyebabkan anak-anak berperilaku lebih buruk daripada anak-anak lain.
Ini terjadi karena orang yang dibesarkan dengan stereotip orang tua yang ketat lebih banyak dihukum.
Baca Juga: 13 Tanda-tanda Strict Parents, Pola Asuh Yang Banyak Tidak Disadari Oleh Orangtua
Pola asuh yang ketat justru menimbulkan masalah perilaku pada anak. Mengapa? Orang tua yang ketat membuat anak kehilangan kemampuan disiplin diri dan tanggung jawab batin.
Batas-batas yang kaku dapat mengendalikan perilaku untuk sementara, tetapi tidak membantu anak-anak belajar mengatur diri sendiri.
Di sisi lain, batas-batas yang keras menyebabkan penolakan tanggung jawab.
Tidak ada alat batin yang lebih berharga bagi anak-anak daripada disiplin diri, tetapi itu dapat dikembangkan dengan menginternalisasi batas-batas kasih sayang.
Baca Juga: Tes IQ : Buktikan Kamu Orang Yang teliti Dan Cerdas Dengan Menemukan Lampu Tersembunyi
Tidak ada yang suka dikendalikan, jadi tidak mengherankan jika anak-anak menolak batasan tanpa empati.
