Insiden Berdarah Kanjuruhan Malang Jawa Timur, Inilah Kata Presiden FIFA!

2 Oktober 2022, 22:51 WIB
Presiden FIFA Gianni Infantino ikut menyampaikan prihatin atas tragedi meninggalnya ratusan suporter AREMA FC di stadion Kahunjungan, Malang, 1 Agustus 2022. /

ZONA KALTIM - Induk organisasi sepak bola internasional yaitu FIFA (Federation International de Football Association) turut berkomentar pasca tragedi berdarah di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur.

Presiden FIFA Gianni Infantino, menyampaikan duka yang sangat mendalam atas peristiwa berdarah dalam laga Arema F.C melawan Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan Malang yang harus mengorbankan ratusan nyawa. Ia mengungkapkan peristiwa tersebut menjadi hari-hari yang gelap bagi sejarah persepakbolaan dunia.

"Tragedi menyedihkan ini menjadi hari-hari yang gelap bagi semua yang terlibat dalam sepak bola. Saya menyampaikan belasunkawa terdalam untuk keluarga serta teman-teman para korban yang meninggal dunia," ungkap Infantino pada berbagai saluran media Internasional.

Baca Juga: Korban Bertambah Menjadi 187 Orang, Usai Kerusuhan Suporter Arema FC Di Stadion Kanjuruhan Malang

Selanjutnya, Infantino menambahkan FIFA dan berbagai komunitas sepak bola dunia akan mengirimkan do'a kepada para korban baik yang telah meninggal dunia ataupun yang kini sedang dirawat sebab luka-luka.

Ia juga menyebut, dunia sepak bola terkejut dengan insiden tragis yang memakan korban nyawa ini.

"Sepak bola dunia terkejut dengan insiden tragis yang terjadi pada akhir pertandingan Arema F.C dan Persebaya," tuturnya.

Sebelumnya diberitakan, insiden kerusuhan hebat terjadi setelah laga Arema FC vs Persebaya Surabaya, Sabtu 1 Oktobet 2022 malam WIB. Dalam laga itu, Singo Edan -julukan Arema FC- harus mengakui keunggulan tim tamunya dengan skor 2-3.

Para suporter Arema yang tidak terima dengan hasil pertandingan itu kemudian menyerbu lapangan Stadion Kanjuruhan. Mereka juga sempat terlibat gesekan dengan petugas keamanan.

Baca Juga: Komentar Mahfud MD Terkait Kerusuhan Sepak Bola Di Stadion Kanjuruhan

Kemudian, gas air mata ditembakkan pihak keamanan ke arah tribun sehingga membuat banyak penonton panik dan berdesakan. Dari situ, banyak korban berjatuhan akibat berdesakan karena menghindari gas air mata.

Kejadian itu pun menelan banyak sekali korban jiwa. Hingga berita ini diturunkan, kini sudah ada 187 orang yang tewas akibat tragedi berdarah itu.***

Editor: Akhmad Maulana

Tags

Terkini

Terpopuler