ZONA KALTIM - Tragedi di Stadion Kanjuruhan Malang menimbulkan duka yang mendalam bagi banyak pihak. Usai kisruh suporter Arema FC, tercatat sebanyak 187 orang meninggal dunia dalam insiden tersebut.
Kerusuhan pada Sabtu 1 Oktober 2022 terjadi usai pertandingan Arema FC vs Persebaya dalam pertandingan BRI Liga 1 yang digelar pada pukul 20.00 WIB.
Sedikitnya 187 orang dilaporkan tewas dan ratusan lainnya luka-luka dan memerlukan perawatan di rumah sakit. Diantara korban yang meninggal dunia merupakan anggota polisi.
Baca Juga: Akibat Dari Tragedi di Stadion Kanjuruhan Malang, Arema FC Diskors Oleh PSSI
Stadion Kanjuruhan Malang mau tidak mau menjadi tempat tragedi memilukan sejak kejadian ini. Sekaligus menjadi catatan buruk dalam perhelatan sepak bola di dunia yang menewaskan banyak korban jiwa.
Korban tidak hanya pendukung laki-laki tetapi juga perempuan dan anak-anak. Dari 187 korban, 34 diantaranya meninggal di lokasi kejadian.
Kebanyakan dari mereka mati lemas karena kekurangan oksigen, terinjak-injak, dan karena berdesak-desakan dengan penonton lain.
Baca Juga: Komentar Mahfud MD Terkait Kerusuhan Sepak Bola Di Stadion Kanjuruhan
Situasi semakin kacau ketika polisi menembakkan gas air mata untuk memadamkan kerusuhan.