ZONAKALTIM.COM- Maulidan yang dilaksanakan setiap tanggal 12 Robiul awwal tahun Hijriah,seluruh dunia memperingati Kelahiran Nabi Muhammad SAW tersebut
Sementara Perayaan Maulid Nabi di Arab saudi khususnya Mekah, sudah tidak diadakan sejak berkuasanya pemerintahan Dinasti Bani Sa’ud.
Baca Juga: Jeans,Bahan Pembuat Tenda Yang Jadi Pakaian Sehari hari
Pemerintahan baru yang kemudian dikenal sebagai ‘Al-Mamlakah Al-‘Arabiyyah As-Su’udiyyah’ (Kingdom of Saudi Arabia) ini memiliki pandangan keagamaan yang sangat sensitif terhadap berbagai macam petilasan, dan serta melarang berbagai perayaan yang dianggap bid’ah.
Tapi tahukah kamu kalo sebelumnya perayaan maulidan di kota Makkah sama meriah nya dengan yang terjadi di kota kota lain di dunia
Baca Juga: Pangeran Noto Igomo, Mufti Kesultanan yang Masyhur di Tanah Kutai
Sejarah mencatat sebagai mana yang di ceritakan sejarawan Al-izz bin fahd,secara detil mencatatkan bagaimana meriah nya acara maulidan di kota suci Makkah itu di tahun 905H/1505M
Di zaman itu perayaan Maulid di sponsori oleh gubernur atau syarif nya,di kala itu masyarakat menyambutnya dengan menyertakan hajat hajat pribadi seperti resepsi pernikahan,khitanan sebagai bentuk tabarruk
Di bawah naungan dinasti Utsmaniyyah Turki,semua kalangan ulama saat itu di undang dari berbagai mazhab dan memberikan nasehat nasehat keagamaan bagi para jamaahnya walau ada juga yang menolak undangan tersebut dengan alasan bid'ah