Keutamaan Bulan Maulid Menurut Sayyid Muhammad bin Alwi Al Maliki

- 29 September 2022, 19:21 WIB
Amalan Bulan Maulid dan cara Memperingati Maulid nabi.
Amalan Bulan Maulid dan cara Memperingati Maulid nabi. /Pexel/

ZONA KALTIM - Bulan Maulid Nabi Muhammad SAW tahun 2022 sudah tiba.  Hal tersebut senada dengan apa yang sudah di umumkan Lembaga Falakiyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LF PBNU) yaitu awal bulan Rabi'ul Awwal jatuh pada Selasa, 27 September 2022.

Pengumuman bulan Maulid didasarkan pada kesaksian para perukyat hilal, bulan sabit yang terbit pada tanggal satu bulan Qamariyah. Perukyat dari tiga lokasi, yaitu (1) Condrodipo, Gresik, Jawa Timur; (2) Pekalongan, Jawa Tengah; dan (3) Jakarta Utara.

Dilansir melalui situs NU Online "Awal bulan Rabiul Awal 1444 H bertepatan dengan Selasa Pahing 27 September 2022 M (mulai malam Selasa) atas dasar rukyah," demikian tertulis dalam Pengumuman Nomor: 029/LF–PBNU/IX/2022 yang dikeluarkan pada Senin (26/9/2022).

Baca Juga: Kapan Maulid Nabi Muhammad SAW 2022? Inilah Jawaban Lembaga Falakiyah PBNU

Sebagaimana diketahui, Rabiul Awal merupakan bulan ketiga dalam sistem penanggalan Hijriah setelah bulan Muharram dan Safar. Bulan ini kerap juga disebut sebagai bulan Maulid. Penyebutan itu karena dalam tradisi masyarakat Muslim di Indonesia, bulan Rabiul Awal identik dengan perayaan Maulid Nabi, sebuah momen untuk memperingati hari lahir Nabi Muhammad saw.

Dilansir dari NU Online dalam tulisan "Selamat Datang Rabiul Awal 1441 H! Berikut Keutamaan Bulan Maulid", Sayyid Muhammad bin Alwi Al Maliki dalam kitab Mafahim Yajib an Tushahhah, menjelaskan bahwa peringatan Maulid Nabi Muhammad merupakan bentuk tradisi yang baik di masyarakat, bukan termasuk bagian dari masalah ibadah yang dipersoalkan keabsahannya.

Menurutnya, justru kesempatan tersebut merupakan momen efektif untuk mendakwahkan teladan akhlak Rasulullah, serta sejarah kehidupan, perjuangan, bisnis, politik, strategi kepemimpinan, dan cara ibadah Nabi Muhammad.

Baca Juga: Tuntunan Melaksanakan Maulidan Menurut Syaikh Alhafidz Ibnu Hajar Al Asqalani

Karenanya, pada bulan Maulid ini, bagus diisi dengan pembacaan ayat-ayat Al-Qur’an, zikir, tahlil, kalimat thayyibah, dan juga sejarah dan perjuangan Rasulullah.  Imam al-Suyuthi dari kalangan ulama Syafi’iyyah juga mengatakan, Maulid Nabi merupakan kegiatan positif yang mendatangkan pahala.

Halaman:

Editor: Akhmad Maulana

Sumber: NU Online


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

x