Joe Biden Tidak Suka Saudi Cenderung Bantu Rusia

12 Oktober 2022, 13:37 WIB
Presiden AS Joe Biden. /REUTERS/Leah Millis

ZONAKALTIM.COM - Perang Rusia Ukraina yang berlarut larut berimbas kepada segala aspek,dijatuhkannya berbagai macam sanksi terutama dari pihak Uni eropa dan AS tak menyurutkan Rusia menghentikan perang tersebut 

Sementara itu kebijakan internasional negara negara yang terlibat pun menjadi semakin mengerucut kearah makin terbentuk nya blok blok yang mendukung kedua pihak yang sedang bertikai,baik yang pro Rusia dan yang pro Ukraina 

Baca Juga: Di Gambia Korban Tewas akibat Paracetamol Berjumlah 66 orang Anak

Seperti keputusan yang dilakukan Arab Saudi yang akan tetap memangkas produksi minyaknya dalam rangka menjaga harga minyak tetap tinggi ditengah kekhawatiran ancaman resesi global yang diramalkan akan menghantam dunia tahun depan dan juga menjaga kekhawatiran akan tingkat inflasi 

Baca Juga: Cara Cek Penerima Dan Besaran Bantuan Yang Akan Diperoleh Dari PIP Kemdikbud 2022

Keputusan Arab saudi + OPEC tersebut tidak disukai Joe Biden (AS) yang menginginkan Saudi + OPEC untuk suplai produksi minyak lebih banyak,Alhasil keputusan Saudi tersebut ditengarai AS sebagai langkah keberpihakan Saudi terhadap Rusia 

Sementara itu pihak Saudi menolak tuduhan AS tersebut dan menjelaskan bahwa keputusannya Murni memakai pertimbangan ekonomi sama sekali bukan unsur politik 

Langkah Saudi tersebut membuat pemerintah AS akan mengevalusi kembali hubungan AS dan Saudi,hal tersebut di ungkapkan Juru bicara Keamanan nasional gedung putih John Kirby."  Saya pikir Presiden (Joe Biden) sudah sangat jelas bahwa ini adalah hubungan yang perlu terus kita evaluasi kembali, bahwa kita harus bersedia untuk meninjau kembali," kata Kirby.

Bahkan ketua Demokrat Bob Menendez dari komite hubungan luar negeri menyerukan pembekuan kerjasama dengan Saudi baik itu tentang penjualan senjata seraya menuduh Saudi ikut menanggung biaya perang Rusia

Seperti di ketahui,AS sudah lama menjadi mitra dalam menjamin keamanan kerajaan Saudi dengan imbalan melimpahnya pasokan Minyak yang bisa di andalkan akan tetapi langkah langkah kebijakan pihak kerajaan Saudi banyak yang mengecewakan pihak AS,terakhir Saudi menengahi pertukaran tahanan perang Rusia dan Ukraina dengan memposisikan diri sebagai mediator internasional dan AS tidak suka itu

 

Editor: Ahmad Muzani

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler