Fenomena Yang Menyebabkan Terjadinya Hujan Saat Musim Kemarau

17 Juli 2022, 05:22 WIB
Di Jaksel pagi ini justru turun hujan disertai petir/kilat serta angin kencang, sementara di Jakarta Pusat, Utara dan Kepulauan Seribu berawan /foto ant

ZONA KALTIM - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menjelaskan penyebab terjadinya hujan ringan hingga lebat di musim kemarau tahun ini.

Asisten Meteorologi BMKG Guswanto menyebut datangnya hujan di tengah musim kemarau sebagai fenomena atmosfer global belakangan ini.

Salah satu fenomena atmosfer yang disebutkan adalah La Nina yang masih cukup aktif pada bulan ini, meski tergolong lemah.

Menurut fenomena atmosfer tersebut menyebabkan musim kemarau terus diiringi dengan hujan lebat.

Baca Juga: Tes Kepribadian : Apakah Anda Termasuk Orang Yang Ekstrovert Atau Introvert?

"Kondisi tersebut masih turut berpengaruh terhadap penyediaan uap air secara umum di atmosfer Indonesia," kata Guswanto dikutip Zonakaltim.com dari Antara News.

Selain itu, Guswanto mengemukakan bahwa fenomena atmosfer berikut, Dipole Mode yang terjadi di kawasan Samudera Hindia berpengaruh besar terhadap peningkatan curah hujan di Indonesia bagian barat.

Selain itu, Guswanto juga menyinggung fenomena gelombang atmosfer aktif yang meningkatkan pembentukan awan hujan.

Baca Juga: Tahukah Anda Fungsi Kerikil Di Sepanjang Jalur Rel Kereta Api? Ternyata Perannya Sangat Penting

"Adanya pola belokan angin dan daerah pertemuan serta perlambatan kecepatan angin (konvergensi) di sekitar Sumatera bagian selatan dan di Jawa bagian barat juga mampu meningkatkan potensi pembentukan awan hujan di wilayah tersebut didukung dengan anomali suhu muka laut positif yang dapat meningkatkan potensi uap air di atmosfer," jelasnya.

Terakhir, BMKG memperkirakan curah hujan masih akan mempengaruhi sebagian besar wilayah Indonesia selama seminggu ke depan, dengan tingkat ringan hingga berat.

BMKG menjelaskan kemungkinan hujan pada minggu depan dengan intensitas sedang hingga lebat, antara lain Jawa Barat, Jawa Tengah, Kalimantan Tengah, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat, dan Papua.

Baca Juga: 6 Cara Mudah Untuk Menenangkan Pikiran Anda, Salah Satunya Meditasi

Selama ini, hujan ringan berpotensi terjadi di beberapa wilayah Indonesia seperti Aceh, Jambi, Sumatera Selatan, Kepulauan Bangka Belitung, Lampung, Banten, DKI Jakarta, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Gorontalo, Sulawesi Barat, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Selatan.

"Sementara itu untuk wilayah Jabodetabek masih perlu diwaspadai potensi hujan Sedang-Lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang di pada siang-sore hari terutama di wilayah barat, timur, dan selatan," kata Guswanto.

Baca Juga: Keracunan Merkuri Pada Produk Kecantikan, Begini Cara Mengobatinya

Sementara itu, Guswanto mengakhiri pernyataannya dengan himbauan dari BMKG agar masyarakat tetap waspada terhadap beberapa dampak negatif hujan di musim kemarau.

"Hemat dan gunakan air secara bijak. Supaya dampak kekeringan akibat kemarau bisa kita hadapi bersama,"katanya.

Sehingga kita dapat bekerja sama untuk mengatasi dampak kekeringan yang diakibatkan oleh musim kemarau. ***

Editor: Yudha Setiawan

Sumber: Antara

Tags

Terkini

Terpopuler