Sebuah tulisan yang berasal dari seorang tokoh nasional yang juga pahlawan,KH.Hasyim Asy'ari

- 25 September 2022, 11:18 WIB
Kh.Hasyim Asy'ari
Kh.Hasyim Asy'ari /

 

ZONAKALTIM.COM- Memperingati hari tani nasional kami persembahkan Sebuah artikel lama yang ditulis pada majalah soeara moeslimin. no 2 Th II.15 januari 1944 penulisnya adalah Rais Akbar PBNU KH.HASYIM ASY'ARI

Keutamaan bercocok tanam dan bertani

Oleh: KH.HASYIM ASY'ARI

Alloh SWT,dzat yang mesti benar firmanNYA telah berfirman didalam Alqur'an

"Dan apabila sembahyang telah ditunaikan,maka berpencarlah kamu(bubarlah) di bumi dan carilah fadlal(rachmat) Alloh yang banyak,agar kamu sekalian mendapat kebahagiaan.(s.Al-Jumu'ah:10)

Baca Juga: Resep membuat kuah Bakso [asli resep mamang penjual bakso]

Dalam tafsirnya Ibnu Jarir,menulis demikian:

"Firman Alloh: Wabtaghu min fadlillah(dan carilah akan rahmat Alloh)bisa juga berarti;dan carilah rizki Alloh.Dialah dzat yang menggenggam kunci gudang kekayaan,baik keduniaan maupun untuk keakhiratan kamu sekalian"

(Dari tafsir Ibnu Jarir,jilid 28 kaca 62)

Diceritakan oleh sayyidina Anas RA,bahwa junjungan kita ,Nabi Muhammad SAW bersabda yang artinya

Baca Juga: Cara Cek Bansos BPUM atau BLT UMKM Secara Online Melalui eform.bri.co.id

"Tak ada seorang muslim yang menanam tanaman atau mencocokkan tumbuh-tumbuhan,kemudian dimakan burung atau manusia atau binatang,melainkan dihitung menjadi shadaqoh baginya"

(Shohih Bukhori,II/30)

diceritakan oleh Sayyidina Jabir,bahwa junjungan kita,Nabi Muhammad SAW telah bersabda:

"tidak ada seorang muslim yang menanam tanaman,melainkan bahwa sebagian dari tanaman itu yang dimakan orang menjadi shadaqoh baginya,dan yang di curi dari padanya juga jadi shadaqoh dan yang dimakan binatang buas dari padanya juga jadi shadaqoh pula.Dan tak ada sebagian dari tanaman itu yang dibencanai orang,melainkan jadi shdaqoh baginya

Diceritakan oleh Sayidina Jabir pula, bahwa junjungan kita,Nabi Muhammad SAW,telah masuk pada ladang kurma kepunyaan Umi Mubasyir,Maka bersabdalah,yang artinya:

"Tidak ada lah seorang muslim menanam tanaman dan tidak pula mencocokkan tumbuh-tumbuhan,kemudian dimakan orang dari padanya,atau binatang atau lainnya,melainkan itu menjadi shodaqoh baginya"

Baca Juga: Beredar kabar ada istilah kakak asuh dari Ferdy Sambo,Polri memastikan itu tidak benar

(Shahih Muslim I/678)“Pendek kata, bapak tani adalah gudang kekayaan, yang daripadanya itulah negeri mengeluaran belanja bagi sekalian keperluan. Pak tani itulah penolong negeri apabila keperluan menghendakinya dan di waktu orang-orang mencari pertolongan. Pak tani itulah pembantu negeri yang boleh dipercaya untuk mengerjakan sekalian keperluan negeri, yaitu di waktunya orang berbalik punggung (tak sudi menolong) pada negeri; dan pak tani itu juga menjadi sendi tempat negeri didasarkan.” (dari Muntahaa Amaali’l Khutabaa’ kaca1 355).

“Setengah ahli hikmat mengatakan: ‘Bahwasannya teraturnya agama adalah bergantung pada teraturnya dunia, sedang teraturnya dunia adalah bergantung pada uang. Dan uang itu terkumpul dari pada rakyat, sedang teraturnya hidup rakyat adalah bergantung pada sikap pembesar-pembesarnya yang adil.” (dari Itkhafu’Sadah Al-Muttaqien I/52).

Baca Juga: Sebut Kasus Bjorka Keliru, Mahfud MD: Bjorka Itu Engga Ada Apa-apanya

“Ketahuilah, bahwa keterlibatan dunia dan teraturnya adalah berhasil dengan enam perkara; yakni yang menjadi sendi dunia:

1. Agama yang diturut orang; 2. Pemerintahan yang berpengaruh; 3. Keadilan yang merata; 4. Ketentraman yang meluas; 5. Kesuburan tanah yang kekal, dan 6. Cita-cita yang luhur. (dari Adaabu Dunya wa’Ddien kaca 97).

 

 

Editor: Ahmad Muzani

Sumber: komunitas pegon


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

x