Polisi Bersama BPOM Dan Kemenkes Bentuk Tim Gabungan Usut Impor Bahan Baku Obat Syrup

- 23 Oktober 2022, 21:39 WIB
Ilustrasi gagal ginjal akut.
Ilustrasi gagal ginjal akut. /PIXABAY/mohamed_hassan/

ZONAKALTIM.COM- Sebelumnya Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadir Effendy kepada Polri untuk mengusut ada dugaan tindak pidana impor bahan baku obat syrup,yang di tengarai membuat korban ratusan anak menderita gagal ginjal 

Baca Juga: Hindari Obat Sirup Ketika Anak Batuk Pilek, Para Dokter Anjurkan Resep Herbal Ini

Permintaan menteri Muhadir effendi tersebut disambut positif pihak Polri melalui Kadiv Humas Pol Irjen Dedi Prasetyo dengan menggandeng pihak BPOM dan Kemenkes guna bergabung menjadi tim dalam penyelidikan dugaan unsut pidana dalam impor bahan obat syrup tersebut 

"Tentunya Polri akan segera membentuk tim," kata Kadiv Humas Polri,
"Polri berkoordinasi dengan Kemenkes dan BPOM untuk bersama-sama mendalami kasus tersebut sesuai atensi pimpinan," katanya lagi.

Baca Juga: Kasus Gagal Ginjal Akut Merebak, Indonesia Akan Sediakan 200 Vial Fomepizole

Direktorat Tindak pidana Narkoba Bareskrim Polri akan secara langsung memimpin Tim gabungan tersebut,sementara itu Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy mendesak pihak polri untuk mengusut kasus ini,yang dimana negara pengimpor bahan baku obat syrup tersebut sama sekali tidak terdapat kasus gagal ginjal akibat bahan baku obat syrup tersebut 


"Kita sudah melakukan koordinasi dengan Kementerian Kesehatan, BPOM, Kementerian Perdagangan, dan Kementerian Perindustrian dan kita telah mendapatkan masukan dari semua pihak. Tadi malam saya sudah telepon Pak Kapolri agar kasus gagal ginjal akut ini diusut dan ditelaah kemungkinan ada tidaknya tindak pidana," jelasnya. 

Muhadjir menyebutkan ada tiga negara yang terdapat kasus gagal ginjal pada anak yaitu,Indonesia,Gambia dan Nigeria dan Indonesia paling banyak terjangkit dengan kemungkinan korban akan semakin bertambah 

Untuk itu perlu bagi pemerintah melalui Polri di bantu kemenkes dan BPOM untuk menyelidiki secara mendalam bagaimana bahan berbahaya ini bisa masuk ke Indonesia dan juga penditribusiannya ke pabrik pabrik farmasi yang ada di indonesia

Editor: Ahmad Muzani

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

x