Elon Musk Bantah Telah Pecat Sejumlah Petinggi Twitter

31 Oktober 2022, 10:25 WIB
Pengguna Twitter tidak membuang waktu untuk menguji batas kebebasan berbicara di platform di bawah pemilik baru Elon Musk, dengan posting yang mempertanyakan identitas dan topeng transgender. /twitter.com/amitsengupta01/

ZONA KALTIM - Elon Musk menanggapi pemberitaan bahwa dirinya telah memecat sejumlah petinggi Twitter setelah mengakuisisi media sosial tersebut.

Pemilik baru Twitter itu telah membantah pemberitaan sebelumnya pada 1 November untuk mencegah masalah saham.

Elon Musk menjawab "Ini salah" dalam tweet dari platform Twitter, yang meminta berita tentang pemecatan karyawan, yang dikirim oleh Reuters pada Senin waktu setempat.

Baca Juga: Jadwal Pengumuman Dan Tanda-tanda Lolos Seleksi Prakerja Gelombang 47

The New York Times melaporkan pada hari Minggu (30 Oktober) bahwa Musk memerintahkan pemecatan karyawan Twitter pada 1 November.

Hari ini, karyawan menerima dukungan parsial sebagai bagian dari kompensasi.

The New York Times, mengutip beberapa sumber yang mengetahui masalah ini, mengatakan pemecatan sejumlah petinggi Twitter dimulai pada hari Sabtu (29 Oktober).

Baca Juga: Seorang ART di Cilame Diduga Dikurung Dan Disiksa Majikannya Hingga Luka Lebam Di Wajahnya

Beberapa tim mengalami lebih banyak PHK daripada yang lain.

Beberapa media melaporkan bahwa Elon Musk memecat eksekutif Twitter setelah menyelesaikan akuisisi senilai 44 miliar dollar Amerika Serikat.

Petinggi Twitter yang diberitakan dipecat adalah CEO Parag Agrawal, CFO Ned Segal, dan CFO Vijaya Gadde dipecat.

Baca Juga: Perluas Jaringan Internet, Diskominfo Kukar Gandeng Perusda Tunggang Parangan

Musk menuduh mereka menyesatkan dia dan investor tentang jumlah akun palsu di platform.

Perusahaan riset Equilar mengatakan para eksekutif yang digulingkan itu meminta uang pesangon sebesar $122 juta.

Pada saat yang sama, The Information melaporkan, mengutip sumber yang mengetahui masalah tersebut, bahwa empat eksekutif Twitter dipecat karena "Sebab tertentu."

Baca Juga: Isran Minta Dana Pembagian Keuangan Pusat dan Daerah di Maksimalkan

Alasan yang diberikan adalah untuk menghindari pesangon dan saham yang tidak terpakai.

Hingga saat ini Reuters tidak bisa mengkonfirmasi berita ini, baik Twitter maupun perwakilan eksekutif.***

Editor: Yudha Setiawan

Sumber: Antara

Tags

Terkini

Terpopuler