Network
ZONAKALTIM.COM - Kosmetik yang di ungkap tersebut merupakan kosmetik yang belum memiliki izin edar dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan diduga menggunakan bahan bahan kimia yang berbahaya bagi tubuh
Baca Juga: Menurut BPOM Ada 23 Jenis Obat Sirup Yang Aman Yang Digunakan Pasien Gagal Ginjal
Sementara itu menurut keterangan rincian kepemilikan kosmetik ilegal tersebut milik tersangka SD sejumlah 3.334 pcs dan sisanya masih dalam tahap penyelidikan dan pemeriksaan para saksi saksi
Baca Juga: Mendikbudristek targetkan 600 ribu Honorer jadi P3K
Bahkan menurut pengakuan SD,dia telah melakukan puluhan kali melakukan praktek penyelundupan kosmetik ilegal "SD mengaku telah belasan kali selundupkan kosmetik dari Tawau, Malaysia dan mengedarkan ke wilayah Tarakan, Nunukan, dan Bulungan," kata Direktur Reskrimsus Polda Kaltara Kombes Pol Hendy F Kurniawan,
Akibat ini tersangka DS bisa dipersangkakan dengan pasal Pasal 197 juncto 106 ayat 1 dan 2 Undang-Undang No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan sebagaimana diubah dalam Pasal 60 angka 10 Undang-Undang No 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja dan atau Pasal 196 Undang-Undang No. 39 Tahun 2009 tentang Kesehatan.
"Penegakan hukum yang kami lakukan bertujuan untuk melindungi masyarakat di Kaltara dari bahaya kosmetik tanpa izin edar serta melindungi produk dalam negeri dan produk yang telah sesuai standar BPOM," kata Hendy pula.
Demi penegakkan hukum,pengungkapan ini akan terus dilakukan ke para distributor,reseller juga agen agen pengecer,hal ini bertujuan supaya masyarakat tidak menggunakan kosmetik yang belum ada ijin edar dari pemerintah dan juga pengawasan dari BPOM yang dimana dikhawatirkan mengandung bahan yang berbahaya bagi tubuh
Hendaknya masyarakat mewaspadai merk merk kosmetik yang belum teruji BPOM seperti yang diungkap Polda Kaltara,merk itu antara lain sunscreen merek Briliant Skin, Kojic Acid Soap merek Briliant Skin, Topical Cream merek Briliant Rejuv, Topical Solution (toner) merek Briliant dan kosmetik sunscreen gel cream merek Briliant Skin.
