Network
"Satu orang satu vial, ada beberapa kali injeksi tapi bisa cukup satu vial. Supaya cepat kita datangkan dulu. Kalau ada, bisa didatangkan malam ini juga sehingga bisa segera didistribusikan ke rumah sakit," lanjutnya.
Budi mengatakan sebelumnya bahwa obat itu telah selesai diujicoba. Dan terbukti obat tersebut dapat memiliki efek positif pada pasien, yang mengarah pada perbaikan gejala dan kondisi yang lebih stabil.
Baca Juga: Kapolri Perintahkan Hindari Pungli Dengan Maksimal kan Tilang elektronik
"Jadi kami merasa lebih yakin bahwa obat ini efektif. Sekarang Pemerintah Indonesia mendatangkan lebih banyak lagi untuk pasien yang ada sekarang, karena kita sudah tahu penyebabnya apa, itu bisa diobati," katanya.
Baru-baru ini gagal ginjal akut masif pada anak Indonesia. Hal ini kemungkinan disebabkan oleh kandungan etilen glikol, dietilen glikol (DEG) dan etilen glikol butil eter (EGBE) di dalam sirup.
"Jika senyawa kimia itu masuk dalam metabolisme manusia, itu mengubah senyawa kimia tadi jadi asam oksalat. Ini berbahaya, kalau asam oksalat masuk ginjal, bisa jadi kalsium oksalat seperti kristal kecil yang tajam merusak ginjal anak," katanya.
Baca Juga: Cara Dapat Bantuan Sosial Senlai Rp 2,4 Juta Via Online Hanya Dengan Modal KTP Dan KK
Karena itu, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) juga telah menarik dari pasar, 5 obat sirup yang kandungan etilen glikolnya melebihi ambang batas aman.
Lima obat sirup antara lain : sirup Termorex, sirup Flurin DMP, sirup obat batuk Unibebi, sirup demam Unibebi dan obat penurun panas Unibebi.
Tercatat sebanyak 241 kasus gagal ginjal akut di Indonesia. Dari jumlah tersebut, 133 pasien gagal ginjal dinyatakan meninggal.
