Network
ZONA KALTIM - Merokok adalah kebutuhan sehari-hari bagi perokok, dan bila sudah dilakukan sejak lama akan sulit untuk dihentikan. Jika seseorang menganggap rokok sebagai kebutuhan sehari-hari, itu berarti mereka sudah kecanduan.
Kecanduan rokok disebabkan oleh nikotin yang terkandung dalam rokok. Ketika seseorang menghirup asap rokok, nikotin mencapai otak dalam 7 detik.
Ini tidak hanya membuat ketagihan tetapi juga berbahaya bagi kesehatan Anda. Tapi juga dapat membahayakan orang lain.
Baca Juga: Cara Mengantisipasi Serangan Jantung Yang Tak Terduga
Menurut tim KPAI (2013), ahli kesehatan dan Organisasi Kesehatan Dunia WHO telah sampai pada kesimpulan bahwa merokok sangat berbahaya bagi kesehatan dan berdampak negatif bagi tubuh, terutama anak-anak dan masa depannya.
Rokok mengandung ribuan bahan kimia yang berbahaya bagi kesehatan tubuh, dimana 200 jenis di antaranya bersifat karsinogenik atau karsinogenik. Zat beracun ini ditemukan dalam asap tembakau yang dihirup yang masuk ke paru-paru perokok.
Selain itu, asap samping atau asap rokok dari ujung rokok yang terbakar mengandung zat berbahaya seperti karbon monoksida, benzopyrene, dan amonia.
Baca Juga: Tips Jika Ingin Merenovasi Rumah Bersubsidi Dari Pakar
Meski jumlah perokok di Indonesia sangat tinggi, hanya sedikit dari mereka yang mau berhenti merokok. Namun, mereka yang ingin berhenti merokok seringkali menghadapi kesulitan, seringkali kembali ke kebiasaan merokok.
Seorang perokok yang memutuskan untuk berhenti merokok biasanya mengalami kenaikan berat badan yang drastis, kecemasan, depresi, stres, insomnia, sakit kepala, mulut kering, batuk, dan sembelit pada tahap awal berhenti.
