Kemenkes Menyebutkan Gagal Ginjal Akut Sudah Ditemukan Obatnya

23 Oktober 2022, 08:57 WIB
Menkes Budi Gunadi Sadikin, Pj Gubernur Banten Al Muktabar dan Kepala Dinkes Banten Ati Pramudni Hastuti saat acara peringatan HKN Kamis 20 Oktober 2022. /Kabar Banten/Irfan Muntaha/

ZONA KALTIM - Kemenkes menyebutkan penyakit gagal ginjal akut yang saat ini meresahkan banyak orangtua kini telah ditemukan obatnya.

Dengan obat tersebut, gagal ginjal akut yang disebabkan oleh sirup parasetamol yang mengandung etilen glikol dapat disembuhkan.

Pemerintah menjamin gagal ginjal akut bisa diobati. Karena Kemenkes sudah menemukan obat untuk gagal ginjal akut.

Baca Juga: Hindari Obat Sirup Ketika Anak Batuk Pilek, Para Dokter Anjurkan Resep Herbal Ini

Menurut Menteri Kesehatan Indonesia Budi Gunadi Sadikin, setelah mencoba obat itu, reaksinya menyebabkan gejala pasien membaik.

Di sisi lain, bahkan jika penyakit ginjal akut sudah ditemukan obatnya, akan baik untuk selalu mengambil tindakan pencegahan terhadap penyakit tersebut.

Dikutip Zonakaltim.com dari Antaranews, Menteri Kesehatan menegaskan bahwa penyakit ginjal akut progresif atipikal (AKI) pada pasien Indonesia dapat diobati.

Baca Juga: Atasi Gagal Ginjal Akut, Kemenkes Datangkan Fomepizole dari Dua Negara

Penyakit ginjal akut ini dapat disembuhkan setelah pemerintah memberikan obat yang tepat untuk mengetahui penyebab penyakit tersebut.

Budi Gunadi Sadikin mengatakan, begitu penyebab atau toksisitas diketahui, pengobatan akan dimulai untuk bayi yang dirawat di rumah sakit.

Obat itu ditemukan, menurut Menkes pada konferensi pers AKI di Jakarta pada Jumat, 21 Oktober 2022, namanya Fomepizole (suntikan).

Baca Juga: Kasus Gagal Ginjal Akut Merebak, Indonesia Akan Sediakan 200 Vial Fomepizole

Menurut Menteri Kesehatan, obat tersebut belum tersedia di Indonesia, sehingga masih diimpor oleh produsen Singapura.

Selain itu, Menkes mengatakan, obat tersebut kemudian diujicobakan pada 10 pasien AKI yang dirawat di RSCM, respon fomepizole menghasilkan perbaikan gejala pasien dan sebagian lainnya stabil.

Obat Fomepizole ini telah diujicobakan di RSCM selama tiga hari terakhir, diharapkan dapat menurunkan angka kematian pasien AKI yang kini mencapai 133 orang dari 241 pasien yang dirawat di 22 provinsi.

Baca Juga: Kapolri Perintahkan Hindari Pungli Dengan Maksimal kan Tilang elektronik

Menkes menjelaskan bahwa pemerintah telah berhasil mengidentifikasi AKI yang semula merupakan penyakit misterius.

Ini didasarkan pada temuan penelitian tentang patogen yang mencemari obat sirup, yaitu etilen glikol, dietilen glikol (DEG), dan etilen glikol butil eter (EGBE).

Berdasarkan hasil PCR dan studi patogen metagenomik, senyawa kimia tersebut dapat memicu AKI.

Baca Juga: Mengantisipasi Serangan Rusia Ke Pembangkit Listrik, Ukraina Akan Penghematan Energi

Menteri Kesehatan kemudian menjelaskan bahwa ketika suatu senyawa kimia masuk ke dalam metabolisme manusia, maka senyawa kimia tersebut akan diubah menjadi asam oksalat.

Berbahaya jika asam oksalat masuk ke ginjal, kalsium oksalat bisa seperti kristal kecil yang tajam yang membahayakan ginjal anak-anak.

Apa saja tindakan yang harus dilakukan?

Kutipan dari Instagram @dinkesdki, begini cara mencegah gangguan ginjal pada anak.

Baca Juga: Liz Truss jadi perdana Menteri Tersingkat Sepanjang Sejarah Inggris

Tindakan pencegahan dini di rumah:

1. Pastikan asupan cairan yang cukup.

2. Konsumsi makanan yang sehat dengan asupan cairan yang cukup.

3. Penerapan pola hidup sehat.

4. Hindari penggunaan obat tanpa resep dokter.

Jika seorang anak memiliki gejala penyakit ginjal akut, apa yang harus dilakukan orang tua dan kapan harus ke dokter.

Baca Juga: Arab Saudi Izinkan Umrah Perempuan Tanpa Mahram

a. Cegah komplikasi lebih lanjut melalui deteksi dini.

b. Anda harus berkonsultasi dengan dokter tentang obat yang Anda minum dan mengikuti rekomendasi apoteker di apotek tentang obat yang dapat dibeli.

c. Jika penyakit anak berlanjut, segera bawa anak ke dokter untuk penanganan lebih lanjut, pantau gejala, tes darah untuk mendeteksi gagal ginjal.

d. Jika kondisi masih belum membaik, periksa kembali setiap 3-5 hari.

e. Berikan air yang cukup dan makanan yang sehat dan bergizi.

f. Jika demam cukup tinggi, turunkan dengan kompres air hangat.***

Editor: Yudha Setiawan

Sumber: Antara

Tags

Terkini

Terpopuler