ZONA KALTIM - Seperti yang Anda ketahui, resesi sering diartikan sebagai merosotnya pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) selama dua kuartal berturut-turut.
Oleh karena itu, resesi ekonomi adalah aktivitas ekonomi yang buruk. Hal ini umumnya ditandai dengan output ekonomi yang rendah, permintaan yang rendah, dan pengangguran yang tinggi.
Memang sangat menyakitkan ketika ekonomi harus turun dengan inflasi yang tinggi.
Baca Juga: Metode Pancairan BSU Tahap 5 Sebesar 600 Ribu, Bisa Melalui Kantor Pos
Risiko penurunan beberapa bulan terakhir berasal dari kekhawatiran tentang percepatan inflasi.
Dikutip Zonakaltim.com dari Asia One, China telah memberlakukan pembatasan karena efek dari Covid-19.
Dengan pembatasan ini, produksi pabrik-pabrik Cina pun menurun.
Penguncian permanen menyebabkan masalah pemendekan rantai pasokan.
Baca Juga: 8 Tips Agar Terlihat Lebih Awet Muda Dari Usia Sebenarnya
Selain itu, perang yang sedang berlangsung antara Rusia dan Ukraina telah menyebabkan kekurangan pasokan makanan dan minyak.
Salah satu penyebab inflasi adalah pasar tenaga kerja yang besar, di mana perusahaan bersaing untuk mendapatkan upah yang tinggi.
Beberapa negara menerapkan berbagai langkah untuk memperlambat inflasi. Salah satunya adalah Federal Reserve AS, yang menaikkan suku bunga dengan sangat cepat.
Baca Juga: Alasan Kapolda Fadil Imran Terima Telepon Saat Diundang Jokowi Ke Istana
Di antara beberapa penyebab inflasi tersebut, resesi merupakan hal yang paling ditakuti di dunia.
Sebenarnya, kita memiliki dua cara untuk melindungi diri kita dari ancaman resesi yaitu :
1. Menilai keamanan karir
Karir yang baik dan berkembang adalah salah satu cara untuk melindungi diri Anda dari kemerosotan ekonomi.
Jika memungkinkan, Anda dapat pindah ke pekerjaan dengan kondisi yang lebih stabil atau melakukan pekerjaan sampingan.
Baca Juga: 11 Penyebab Korban KDRT Tidak Mau Berpisah Dengan Pasangan
2. Pembaruan portofolio keuangan
Ketika mempersiapkan ancaman resesi ekonomi, kita juga harus memperhatikan kekayaan jangka panjang.
Harus diperhatikan apakah Anda telah berinvestasi di tempat yang tepat atau tidak. Karena dapat mempengaruhi investasi Anda yang merupakan aset jangka panjang.***